Posts

Showing posts from May, 2010

foto animasi

Logo Img

Image

Seni Islami (Menyemai Indah dalam Fitrah)

Image
“… Penyebutan Allah pada diri-Nya sebagai badi’ussamawat wal ardh, merupakan penegasan bahwa islam pun menghendaki dalam kehidupan ini suatu keindahan yang tidak lepas dari kesenian. Sebab arti badi’ itu adalah pencipta pertama dan berkonotasi indah.” Dr. KH MA Sahal Mahfudz. Allah meniupkan perangkat sempurna dibanding makhluk lainnya– pada diri manusia. Itulah mengapa Pencipta alam raya ini memberikan gelar ‘Ahsanut Taqwim’ pada bani Adam. Dan tahukah bahwa perangkat itu adalah daya cipta manusia, baik dalam ranah logika maupun estetika (keindahan). Yang disebut terakhir dalam bahasa sehari-hari dapat dikatakan sebagai seni. Dan seni dapat juga diartikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu tinggi. Islam sebagai agama yang sesuai dengan fitrah tentu tidak pernah memasung kreativitas selama masih sejalan dengan kefitrahan itu sendiri. Bahkan dalam beberapa kesempatan, Allah memberikan kesan kepada hambaNya, bahwa Dia adalah Sang Kreator Ulung (badi’). Untuk membuktikannya, mari

Menata Orientasi Jihad NU

Image
NU yang mengusung nilai-nilai Aswaja dikenal sebagai ormas Islam berwatak kebangsaan. Kelahiran NU merupakan bagian dari dinamika dan pertumbuhan bangsa, yakni sebagai wujud kegairahan luhur para ulama dalam membangun peradaban. Para pendiri NU dengan keunggulan komparatifnya secara gigih dan penuh perjuangan mengelola pilar-pilar perbedaan sehingga bisa mewujudkan harmonisasi yang konsisten. Di sini, kita temukan titik koordinatnya ketika kita sama-sama memperbincangkan idealisasi NU, yaitu NU yang reformis dan dinamis yang senantiasa dinaungi oleh spirit moral yang bercahaya. Kepatriotan NU Jiwa kebangsaan NU mengacu pada kekayaan sejarah dan budaya Nusantara. Paham tersebut dengan sendirinya mengandung semangat menghargai tradisi, pluralitas budaya, dan martabat manusia sebagai makhluk budaya. Dalam perspektif kebangsaan semacam itu, lokalitas mendapat tempat terhormat. Kepatriotan yang bersifat kultural tersebut perlu ditegaskan karena kelahiran NU tidak pernah menyingkirkan nilai-

Sampaikan Doa Pada Mayit

Image
Mereka yang mempunyai anggapan bahwa doa kepada mayit tidak sampai sepertinya hanya secara tekstual (harfiyah) memahami suatu dalil tanpa menghubungkan dengan dalil-dalil lainnya. Sehingga kesimpulan yang mereka ambil mengenai do’a, bacaan Al-Qur’an, shadaqoh dan tahlil tidak berguna bagi orang yang telah meninggal. Dalam ayat lain Allah SWT menyatakan bahwa orang yang telah meninggal dapat menerima manfaat doa yang dikirimkan oleh orang yang masih hidup. Allah SWT berfirman: وَالَّذِيْنَ جَاءُوْامِنْ بَعْدِ هِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَااغْفِرْلَنَا وَلإخَْوَانِنَاالَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإَْيْمَانِ...... “Dan orang-orang yang datang setelah mereka, berkata: Yaa Tuhan kami, ampunilah kami dan ampunilah saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan beriman.” (QS Al-Hasyr 59: 10) 1. ٍAyat ini menunjunkkan bahwa doa generasi berikut bisa sampai kepada generasi pendahulunya yang telah meninggal. Begitu juga keterangan dalam kitab “At-Tawassul” karangan As-Syaikh Albani menyatakan

Petuah Jawa KH. Musthofa Bisri

Image
Kabeh puji syukur kagungane Allah shalat salam katur maring Rasulullah Segala puji bagi Allah shalawat dan salam terhaturkan kepada Rasulullah Kita umat Islam wajib dha berjuang nindaaken printah Allah maha menang Kita umat Islam wajib berjuang mengerjakan perintah Allah yang Maha Menang Lanang wadon aja ana kang katinggal nuprih ridla Allah ingkang maha tunggal Laki-laki dan perempuan jangan ada yang tertinggal memburu ridha Allah yang Maha Tunggal Aja dumeh wis padha dha duwe partai banjur padha ora gelem cawe-cawe Jangan mentang-mentang sudah memiliki partai (kelompok sendiri) kemudian tidak mau berpartisipasi Madurasah pengajian pondok langgar ayo diperjuangake kanti sabar Madrasah-madrasah, pengajian di pesantren atau di musholla-musholla mari diperjuangkan dengan sabar Pengajian khusus pengajian umum mlaku bareng keben agamane harum Pengajian khusus dan untuk umum berjalan bersama untuk mengharumkan agama Wong berjuang cukup makmum ring ulama ahli sunnah wal jama’ah ingkang lunak

Epistemologi “Pesantren” Dalam Perspektif Fenomenologi

Image
Rasanya sulit, atau bahkan mustahil, mengkaji suatu permasalahan tanpa didahului oleh pengetahuan dan asumsi dasar tentang permasalahan yang akan dikaji tersebut. Meskipun Weber pernah mengkaji problematika fenomena keberagamaan dengan klaim bahwa ia tidak perlu mulai dari definisi agama karena agama akan terdefinisikan dengan sendirinya setelah usai dilakukan pengamatan terhadap gejala-gejala keberagamaan dalam masyarakat, namun secara objektif sulit menerima argumen Weber tersebut. Karena pada taraf yang paling awal, ketika ia mengamati gejala-gejala kehidupan keagamaan maka sesunggunya dalam alam bawah sadar ia telah memiliki persepsi dan konsepsi tentang agama itu sendiri, seberapun sederhananya.Demikian halnya dengan perbincangan soal Pesantren. Kita akan terjebak dalam konflik tidak berpenghabisan manakala tidak ada kesamaan persepsi tentang ontologi pesantren tersebut. Secara etimologis, pesantren berasal dari kata dasar ‘santri’ yang mendapat awalan pe dan akhiran an yang berar

Awal Yang Indah

Image
Hidup ini indah, jadi di buat happy aja! Buat apa menunggu dan ragu?! Berani coba. Kegagalan itu sukses yang tertunda. Ulurkan tangan, ukir senyuman, raih impian, PD, dan terus lakukan perubahan, kesempatan itu lebih dari seribu, senyum dan semangat untuk maju. Nggak ada yang nggak bisa, bilang aja "Ya". Dalam hidup banyak pilihan. Sikap positif bawa kegembiraan dan setiap hari adalah pengalaman. Ups, doa juga lebih utama.

Ziaroh Kubur Untuk Wanita

Image
Di antara ulama yang mengatakan bahwa ziarah kubur bagi wanita dilarang adalah Al-Imam Muhammad bin Muhammad Al-Abdary Al-Maliki, terkenal dengan sebutan “Ibnu al-Hajj”. Ia berkata: “Dan selayaknya baginya (laki-laki) untuk melarang wanita-wanita untuk keluar ziarah kubur meskipun wanita-wanita tersebut memiliki makam (karena si mayat adalah keluarga atau kerabatnya) sebab As-Sunnah telah menghukumi/menetapkan bahwa mereka (para wanita) tidak diperkenankan untuk keluar rumah untuk ziarah kubur”. (Lihat Madkhal As-Syar‘i Asy-syarif 1/250). Sementara ulama yang menyatakan ziarah kubur bagi wanita boleh antara lain berpedoman pada hadits riwayat Imam Al-Bukhari meriwayatkan hadits dari Anas bin Malik RA bahwa: Rasulullah SAW melewati seorang wanita yang sedang berada di sebuah kuburan, sambil menangis. Maka Rasulullah SAW berkata padanya: “Bertaqwalah engkau kepada Allah SWT. dan bersabarlah.” Maka berkata wanita itu : “Menjauhlah dariku, engkau belum pernah tertimpa musibah seperti yang